Thursday, 23 October 2008
http://www.jambiekspres.co.id
LENGKAP sudah penderitaan para petani sawit terutama di Kabupaten Bungo. Betapa tidak! Selain dipusingkan dengan jatuhnya harga jual TBS dan karet, sejak Senin (20/10) hingga saat ini pihak perusahaan PT. Sari Aditya Loka (SAL) dan PT. Mega Sawindo yang selama ini menjadi andalan bagi warga Kabupaten Bungo melakukan penyetopan produksi. Akibatnya hingga saat ini banyak TBS serta getah warga yang tak laku dan para petani harus mengalami kerugian yang lebih besar lagi.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh Koran ini dilapangan, kebijakan perusahaan melakukan penutupan pabrik yang dilakukan oleh dua perusahaan tersebut, direncanakan tak berlangsung lama, diperkirakan hanya dalam minggu ini juga pihak perusahaan akan melakukan pertemuan dengan pihak KUD guna membahas harga jual TBS serta karet yang anjlok tersebut.
Wargito ( 40) warga Dusun Muara Kuamang, Kecamatan Pelepat Ilir yang juga merupakan petani sawit serta karet saat ditanya Bungo Pos (Jambi Ekspres Grup) mengatakan akibat kebijakan prusahaan melakukan penutupan produksi tersebut berdampak besar terhadap lumpuhnya ekonomi petani.
“Tak seharusnya pihak perusahaan melakukan penutupan produksi yang berdampak lumpuhnya perekonomian para petani, oleh sebab itu harapan kita petani dalam waktu dekat ini pabrik harus melakukan produksi kembali” tukas Warito
Sementara ditempat terpisah Camat Pelepat Ilir Rozali SE juga mengutarakan hal senada. “ Pihak perusahaan harus sesegera mungkin untuk membuka pembelian TBS serta getah para petani, karena dikwatirkan gejolak yang ditimbulkan atas insiden ini akan berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakt Kecamatan Pelepat Ilir khususnya,” ujar Rozali terhadap pihak perusahaan
Sedangkan ditempat terpisah Humas PT.Mega Sawindo, Mardian yang dikonfirmasi via selularnya mengatakan, vakumnya kegiatan produksi pabrik, karena harga dunia saat ini tidak stabil. “Penutupan ini dilakukan jelang dilaksanakannya pembahasan harga terhadap pihak KUD, dan setelah dilakukan pembahasan harga produksi akan kembali dilaksanakan,” tukas Mardian
Ditempat terpisah, Syahwami,SH yang juga petani sawit yang memiliki kebun sawit Plasma di PT.Mega Sawindo Perkasa saat dikonfirmasikan bahwa sampai hari ini pabrik Sawit PT.Mega Sawindo Perkasa masih buka namun PT.Sawindo tidak menerima pembelian Sawit dari luar hanya menerima pembelian Sawit Plasma. ”Sampai hari ini pabrik Mega Sawindo masih beraktivitas, namun tidak meneraima sawit dari luar hanya menerima sawit plasma saja,”Ujar Syahwami.
Bagaimana dengan perusahaan pabrik sawit PT.Bina Makmur Mandiri (BMM) yang berlokasi di Kecamatan Bathin II Babeko apakah juga menutup aktivitas pabrik sawit akibat anjloknya harga jual sawit saat ini? Humas PT. BMM, Fahri.J saat dihubungi kemarin menyatakan masih tetap beraktivitas.
"PT. BMM masih tetap beroperasi sampai hari ini kita beli harga sawit dari KUD yang disalurkan petani kepada KUD kita beli Rp 610/Kg, untuk saat ini kita masih stabil sebab kalau pabrik tutup kasihan petani juga karyawan kita bisa menganggur,”ujarnya. (jenn)
Blog ini adalah kumpulan informasi perkelapa sawitan Riau dan diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap advokasi permasalahan akibat boomingnya perkebunan kelapa sawit di indonesia (This blog is collective information about palm oil in Riau Province and hopefully it will provide a contribution for advocacy of problems as because development of palm oil in Indonesia)
Welcome To Riau Info Sawit
Kepada pengunjung Blog ini jika ingin bergabung menjadi penulis, silahkan kirim alamat email serta pekerjaan anda ke : anaknegeri.andalas@gmail.com
1 komentar:
wah informasiny mantap tuh,,,,sukses terus y
klo' bs sll up 2date
biar kami ank2 petani yg lagi belajar d luar kawasan jambi pun,msh dpt informasi sekitar jambi,,,,umumny muara bungo khusus nya
maju terus,,,,,,
Posting Komentar