Welcome To Riau Info Sawit

Kepada pengunjung Blog ini jika ingin bergabung menjadi penulis, silahkan kirim alamat email serta pekerjaan anda ke : anaknegeri.andalas@gmail.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Replanting 142 Ribu Hektar Sawit di Riau Terhambat Revitalisasi dari Bank

Jum’at, 11 Pebruari 2011 15:52

Kebun kelapa sawit seluas 142 ribu hektar di Riau sudah tidak produktif dimakan usia. Proses peremajaannya terganjal revitalisasi dari perbankan.

Riauterkini-PEKANBARU-Di Riau, sebanyak 142 ribu hektar kebun sawit perlu dilakukan replanting, 5 ribu hektar akan dilakukan pengembangan perkebunan sawit. Namun semuanya itu belum bisa mendapatkan dana revitalisasi dari perbankan.

Menurut Kasubdin Evaluasi dan Penetapan Hasil Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Putra kepada Riauterkini Jum'at (11/2/11), ada ketidak sepahaman antara pihak pengaju maupun perbankan dalah membangun sebuah nota kesepahaman pelaksanaan dana revitalisasi.

"Perbankan dengan prinsip kehati-hatiannya menetapkan persyaratan sertifikat lahan dalam pengguliran kredit revitalisasi. Namun, pihak pengaju sendiri berpendapat bahwa dalam salah satu klausul dalam program revitalisasi perkebunan adalah adanya alokasi dana untuk biaya sertifikasi," terangnya.

Ketidak sepahaman tersebut menurut Ferry membuat pelaksanaa biaya program program revitalisasi perkebunan di Riau tidak jalan seperti yang diharapkan. bahkan terhitung hari ini, belum ada satupun replanting dan pengembangan perkebunan yang mendapatkan dana revitalisasi perkebunan.

Katanya, dalam program revitalisasi disebutkan bahwa untuk dana sertivikasi disediakan dalam program. Itu berarti sertivikasi lahan masuk dalam komponen biaya program seperti kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan RI dengan Menteri Pertanian RI.

"Dalam program revitalisasi tersebut, pemerintah memberikan subsidi bunga kepada pihak perbankan yang menyalurkan dana revitalisasi perkebunan. Besaran subsidi bunga oleh pemerintah dalam program tersebut sebesar 7 persen," terang Ferry.

Katanya, untuk pengjuan program revitalisasi di pengembangan perkebunan, ada 5 perusahaan yang mengajukannya. Yaitu PT Matsubah (Rohul) seluas 1.000 hektar. PT Bintang Riau Sejahtera (Inhu) sebesar 1.000 hektar. PT Agro Mitra Rokan (Rohil) sebesar 1.520 hektar, PT Sinar Haska Lestari (Pelalawan) 1.000 hektar dan Koperasi Anugerah (Rohil) 500 hektar.

Untuk replanting di Riau, hasil pendataan menyebutkan bahwa hingga tahun 2014 mendatang sedikitnya ada 57.158 hektar yang akan direplanting. Yaitu kebun milik mitra PTPN V dan PT Asian Agri. dan total kebun yang akan direplanting di Riau sebanyak 142 ribu hektar di 10 perkebunan swasta dan PTPN V.***(H-we)

Rabu, 09 Februari 2011

Bupati Siak Serahkan 228 SK Penerima Kebun Sawit di Desa Mandi Angin

Selasa, 8 Pebruari 2011 18:05


Bupati Siak Serahkan SK 228 peserta penetapan peserta penerima kebun sawit di Desa Mandi Angin, Kecamatan Minas. Masing-masing peserta mendapatkan 1,95 hektar lahan sawit.

Riauterkini-MINAS- Berdasarkan Keputusan Bupati Siak nomor 294/HK/ KPTS/2010 tentang Penunjukkan Petani Peserta Program Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Siak II di Desa Mandi Angin Kecamatan Minas Kabupaten Siak. SK diberikan ke masyarakat yang berjumlah 228 peserta dengan masing-masing menerima 1,95 Ha Kebun Sawit.

Penyerahan tersebut dihadiri Direktur PT Permodalan Siak, Direksi PT. Siak Prima Nusalima, Kepala Badan, Kepala Dinas instansi terkait, Camat Minas, dan UPIKA.

Dalam pemberian SK tersebut, dikatakan bahwa pihak kelompok tani yang ada dalam program kelompok kebun sawit tersebut agar dapat mempertahankan kebun tersebut dan juga merawatnya dengan baik agar kelak berguna bagi anak cucu mendatang.

"Dengan adanya penyerahan SK ini saya berharap kepada seluruh kelompok tani yang mendapat kebun sawit dalam program pemerintah ini agar dapat merawatnya dan juga dapat mengembangkan kebun sawit tersebut agar berguna bagi anak cucu kita," terang Bupati Siak.

Selain itu dikatakan terbangunannya Kebun Kepala sawit Siak II seluas 5.127 Ha yang tersebar pada 10 Desa dalam 5 Kecamatan, dimana salah satunya terdapat dalam desa Mandi Angin seluas 450 Ha.

"Kita menyadari bahwa dengan keterbatasan dan kemampuan yang ada maka Kebun seluas 5.127 Ha tersebut pembangunannya dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2005 sampai tahun 2008," terang Arwin AS.

Program Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Siak Tahap II Tahun 2005/2006 meliputi desa Kota Ringin, Paluh, Benteng Hulu Kecamatan Mempura, Desa Rawang Air Putih, Desa Merempan Hulu Kecamatan Siak, Desa Rantau Bertuah, Desa Mandi Angin Kecamatan Minas, Desa Olak, Desa Teluk Lancang Kecamatan Sungai Mandau.***(vila)

8 Tahun, 20.069 Hektar Sawah di Riau Jadi Kebun Sawit

Rabu, 9 Pebruari 2011 15:27

Kelapa sawit memiliki daya tarik kuat bagi para petani di Riau. Terbukti, selama 8 tahun terakhir, terjadi alih fungsi 20/069 hektar sawah menjadi kebun kelapa sawit.

Riauterkini-PEKANBARU-Kepala Bidang Pengelolaan Lahan dan air (PLA) Dinas Tanaman Pangan Riau, Hendri kepada Riauterkini beberapa waktu lalu mengatakan bahwa dalam kurun waktu 8 tahun terakhir ini (2002-2010) tercatat sebanyak 20.069 hektar areal persawahan di Riau beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.

Menurutnya, peralihan fungsi areal persawahan menjadi perkebunan sawit hampir terjadi di seluruh kabupaten/kota se-Riau. Namun yang tertinggi tingkat peralihannya adalah di 4 kabupaten/kota saja. Yaitu di Indragiri Hulu, Kampar, Pelalawan dan Rokan Hilir.

"Tertinggi alih fungsi areal persawahan adalah untuk dijadikan warga menjadi perkebunan sawit. Namun ada juga pemilik lahan yang enggan menggarapnya dan menjadi semak belukar," terangnya.

Terkait dengan itu, Pemerintah Provinsi Riau telah meluncurkan Operasi Riau Makmur (OPRM). Targetnya adalah untuk meningkatkan produksi beras dengan cara merehabilitasi sawah terlantar seluas 13.126 ha dan pencetakan sawah baru seluas 18.765 ha. Menurutnya, program tersebut hingga 2009 telah berhasil menghasilkan sekitar 1.200 ha pencetakan sawah baru.

"Pemprov Riau berusaha untuk memulihkan kembali sawah yang telantar itu dalam rangka mendukung penyuksesan Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM). Program ini menargetkan membangun persawahan seluas 100.000 hektare hingga 2013," terangnya.***(H-we)