Senin, 6 Oktober 2008 21:11
Pada Agustus 2008, kesejahteraan petani yang diasumsikan pada nilai tukar petani (NTP) di Riau sebesar 103,97. Jumlah tersebut turun 0,69 % bila dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya yang mencapai 104,70
Riauterkini-PEKANBARU-Kepala Badan Pusat Statistik Riau, Irland Indrocahyo kepada Riauterkini senin (6/10) mengatakan bahwa kendati tingkat kesejahteraan petani mengalami penurunan sebanyan 0,69%, namun tinkat kesejahteraan petani masih tergolong tinggi. Karena masih berada di level di atas 100.
Dari rata-rata tersebut, nilai tukar petani tanaman perkebuna rakyat (NTPR) menempati posisi tertinggi dengan jumlah 112,96. Posisi ke dua ditempati oleh nilai tukar petani holtikultura (NTPH) dengan 107,46. Ketiga adalah nilai tukar petani tanaman pangan (NTPP) dengan 103,17. Selanjutnya ditemati oleh nilai tukar petani peterakan (NTPT) dengan 96,05. Posisi juru kunci ditempati oleh nilai tukar petani nelayan (NTPN) dengan 90,49.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya indeks yang diterima petani tertinggi terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat. Yaitu komoditas karet dengan andil sebesar 2,88%. Sementara andil komoditas yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani tertinggi terjadi pada subsektor perikanan. Antara lain bensin eceran dan udang laut masing-masing0,06% dan 0,04%. Ketela rambat, ikan tengiri dan sewa rumah masing-masing 0,02%.
"Pada Agustus 2008 terjadi inflai di pedesaan Riau sebesar 0,30%. Inflasi di pedesaan terjadi karena kenaikanharga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,31%, makanan jadi, minuman, dan rokok 0,15%, perumahan 0,33%, sandang 0,38%, kesehatan 0,06%, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebear 0.19% dan transportasi dan komunikasi sebesar 0,73%," terangnya.
Kata irland, nilai tukar petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks yang harus di bayar petani dan dinyatakan dalam prosentase. NTP itu sendiri menurut Irland adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. "Semakin tinggi NTP relatif semakin baik tingkat kehidupan petani," terangnya.***(H-we)
Pada Agustus 2008, kesejahteraan petani yang diasumsikan pada nilai tukar petani (NTP) di Riau sebesar 103,97. Jumlah tersebut turun 0,69 % bila dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya yang mencapai 104,70
Riauterkini-PEKANBARU-Kepala Badan Pusat Statistik Riau, Irland Indrocahyo kepada Riauterkini senin (6/10) mengatakan bahwa kendati tingkat kesejahteraan petani mengalami penurunan sebanyan 0,69%, namun tinkat kesejahteraan petani masih tergolong tinggi. Karena masih berada di level di atas 100.
Dari rata-rata tersebut, nilai tukar petani tanaman perkebuna rakyat (NTPR) menempati posisi tertinggi dengan jumlah 112,96. Posisi ke dua ditempati oleh nilai tukar petani holtikultura (NTPH) dengan 107,46. Ketiga adalah nilai tukar petani tanaman pangan (NTPP) dengan 103,17. Selanjutnya ditemati oleh nilai tukar petani peterakan (NTPT) dengan 96,05. Posisi juru kunci ditempati oleh nilai tukar petani nelayan (NTPN) dengan 90,49.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya indeks yang diterima petani tertinggi terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat. Yaitu komoditas karet dengan andil sebesar 2,88%. Sementara andil komoditas yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani tertinggi terjadi pada subsektor perikanan. Antara lain bensin eceran dan udang laut masing-masing0,06% dan 0,04%. Ketela rambat, ikan tengiri dan sewa rumah masing-masing 0,02%.
"Pada Agustus 2008 terjadi inflai di pedesaan Riau sebesar 0,30%. Inflasi di pedesaan terjadi karena kenaikanharga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,31%, makanan jadi, minuman, dan rokok 0,15%, perumahan 0,33%, sandang 0,38%, kesehatan 0,06%, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebear 0.19% dan transportasi dan komunikasi sebesar 0,73%," terangnya.
Kata irland, nilai tukar petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks yang harus di bayar petani dan dinyatakan dalam prosentase. NTP itu sendiri menurut Irland adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. "Semakin tinggi NTP relatif semakin baik tingkat kehidupan petani," terangnya.***(H-we)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar