Jambi, Kompas - Nilai dan volume ekspor ke tiga dari delapan negara tujuan utama ekspor Provinsi Jambi, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Jerman, mengalami penurunan pada Agustus 2008.
”Nilai ekspor Jambi ke Amerika Serikat mengalami penurunan, dari 12,77 juta dollar AS (Juli 2008) menjadi 9,15 juta dollar AS (Agustus 2008). Volumenya juga turun, dari 441.300 ton menjadi 335.200 ton,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jambi Ahmad Fauzie, Selasa (14/10).
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi tak bisa memprediksi penyebab penurunan nilai dan volume ekspor tersebut karena krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat. BPS hanya menerima laporan data dari pihak terkait tentang masalah jumlah dan nilai ekspor serta impor Provinsi Jambi setiap bulannya yang dikelola menjadi data.
Dari delapan negara tujuan ekspor pada Agustus 2008, nilai ekspor mencapai 97,788 juta dollar AS dengan volume 735.670 ton. Penyumbang terbesar ekspor berasal dari Jepang, yang mencapai 23,53 juta dollar AS dengan volume 8.010 ton.
Dari Singapura, nilai ekspor mencapai 22,57 juta dollar AS dengan volume 9.340 ton. Dari China, nilai ekspor 16,12 juta dollar AS (22,320 ton).
Dibandingkan dengan ekspor Jambi pada Juli 2008, nilai ekspor ke Jepang, Singapura, China, Korea, dan Malaysia mengalami kenaikan, sedangkan ke Amerika Serikat, Australia, dan Jerman justru mengalami penurunan.
Harga sawit
Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin memprediksi anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerahnya, dari Rp 2.200 menjadi Rp 1.600 hingga Rp 1.800 per kilogram, atau Rp 400 sampai Rp 600 per kilogram, akibat dampak krisis keuangan global. ”Saya memprediksi anjloknya harga TBS sawit akibat krisis keuangan AS sebab kelapa sawit juga merupakan komoditas andalan ekspor Jambi,” ujarnya kepada wartawan di Jambi. (ANTARA/BOY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar