Jambi, Kompas - Produksi minyak mentah sawit atau CPO di Jambi telah mencapai 1,1 juta ton. Namun, 90 persen dari produksi tersebut belum dimanfaatkan oleh industri hilir.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ali Lubis di Kota Jambi, Jumat (28/11). ”Produksi CPO terus meningkat setiap tahun, tetapi baru satu pabrik di Jambi yang telah mengolahnya menjadi produk jadi, berupa minyak curah,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, produksi CPO tahun 2007 mencapai 1,15 juta ton. Volume produksi naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 970.000 ton. Areal penanaman sawit juga rata-rata meluas 30.000 hektar per tahun. Tahun ini sudah 458.000 hektar lahan ditanami sawit. Sebanyak empat juta kecambah juga telah dipersiapkan untuk penanaman tahun 2009.
Satu perusahaan yang telah mengolah CPO menjadi minyak curah adalah PT Agro Indah Persada di Kabupaten Merangin. Kapasitas produksi pabrik tersebut 35 ton CPO dengan menghasilkan 20 ton minyak curah. Ini berarti, baru sekitar 10 persen dari total produksi Jambi yang dimanfaatkan industri hilir. Sementara 90 persen produksi CPO lainnya langsung dijual ke luar Jambi dan diekspor.
Menurut Ali, dengan anjloknya harga CPO belakangan ini, industri hilir perlu dikembangkan agar komoditas tersebut memiliki nilai tambah.
Selain itu, para petani diimbau dapat melaksanakan diversifikasi pertanian. Mereka jangan menanam satu jenis komoditas saja, tetapi sedapat mungkin lebih variatif. Ini supaya apabila terjadi penurunan nilai jual pada salah satu komoditas, petani tidak akan terempas ekonominya karena masih dapat bergantung pada hasil panen komoditas lainnya.
Ali menambahkan, jatuhnya harga TBS tak terlalu memukul petani plasma, tetapi petani swadaya paling terpukul. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya penguatan lembaga tani atau kelompok tani. (ITA)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/29/01100595/industri.hilir.hanya.serap.10.persen.cpo.di.jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar