
Riauterkini-DUMAI-Nampaknya keburukan akan tidak pedulinya soal lingkungan oleh limbah cair pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) PT Wilmar Nabati Indonesia kian terbuka untuk pablik. Dimana hal ini dikemukakan oleh Ketua Aliansi Anak Riau Pesisir Dumai, Andi yang menunjukan foto-foto hasil jepretannya saat pihak perusahaan membuang limbah cair ke laut Dumai.
“Kami sangat cemas jika kondisi ini tetap dibiarkan begitu saja, sebab habitat penghuni laut bisa mati terkenan limbah cair perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia itu. Dimana pembuangan ini saya pantau di Pelintung Kecamatan Medang Kampai. Kebetulan, pabrik perusahaan asal Malaysia ini berdiri di pinggiran pantai Dumai. Kami menduga pembuangan limbah ini sudah berlangsung lama tanpa adanya tindakan tegas dari pihak terkait," ungkap Andi Apink, saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Selasa (3/1/12).

Tapi terkait tindakan aparat yang berwenang, Andi justru pesimis, kalau selama ini terkesan Badan Lingkungan Hidup Dumai hanya puas dengan laporan upaya pengolahan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) yang dilaporkan pihak perusahaan. Cobalah mendadak turun ke lapangan. Lihat fakta sebenarnya, pasti jauh dari apa yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut.
“Saluran limbah PT. Wilmar nampak mengalirkan air berwarna keruh. Bau yang menyengat pun terasa. Lantas tanah di tiap bibir saluran sudah berubah warna. Pantauan dan foto yang kami lakukan itu mendapat rentetan pertanyaan dari orang yang mengaku staf di perusahaan itu. Namun dalam hal ini saya mengharapkan kepada pihak terkait untuk memberikan tindakan tegas kepada perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia itu, karena sudah membuang limbahnya ke laut Dumai,” pintanya.
Guna memperimbang pemberitaan ini, sejumlah awak media melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan tersebut. Salah satu staf perusahaan yang berhasil ditemui, Tumpak Manurung, tak banyak bicara. Malah kedatang para pewarta itu dialihkan kepada stafnya, Marwan. Diman dalam hal ini Marwan mengatakan, bahwa limbah yang dibuang perusahaan tidak sampai ke laut. Sebab perusahaan sudah memasang oil boom dan memperketat baku mutu. Dan foto yang Anda tunjukkan itu sudah pernah diklarifikasi ke BLH beberapa waktu lalu.

Sementara menurut informasi sumber terpercaya riauterkini.com di lokasi pabrik menyebutkan, bahwa aktivitas pembuang limbah itu sering terjadi pada malam hari. Hal itu dilakukan agar tidak ketahuan public maupun petugas yang menangani masalah pencemaran lingkunga. Bahkan limbah yang dibuang perusahaan melebih kadar baku mutu dari apa terlihat di foto tersebut.***(had)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar