Kamis, 19 Januari 2012 17:48
Sudah dua hari para pekerja PTPN V Batu Langka di Rohul tak berani ke kebun. Mereka disweping dan diusir ratusan warga Desa Ganting, Kampar yang menuntut pembebasan 700 hektar lahan.
Riauterkini-KABUN- Dua hari terakhir, ratusan masyarakat Desa Ganting, Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar, lakukan pengusiran paksasweeping ke lahan PTPN V Batu Langka. Masyarakat minta perusahaan bebaskan lahan 700 hektar yang diklaim merupakan tanah ulayat.
Demo sekaligus sweeping di hari kedua, Kamis (19/1/12), di kebun PTPN V Batu Langka, menyebabkan aktifitas perusahaan dua hari terakhir berhenti. Sebab masyarakat melakukan sweeping ke areal perkebunan di Afdailing II dan III. Pekerja yang kedapatan sedang bekerja, diminta keluar lahan.
Akibat pengusiran dua hari terakhir, tidak satu pun pekerja berani memasuki areal perkebunan PTPN V Batu Langka, terutama di Afdailing II dan III.
Pada orasinya, anak kandung Datuk Pandak, Martinus, minta PTPN V kembali lahan masyarakat Desa Ganting seluas 700 hektar. Lahan itu merupakan lahan kerjasama melalui pola KKPA, namun perusahaan belum merealisasikannya.
“Pola KKPA Bumi Asih Kabun sudah direaliasasikan perusahaan, kenapa punya kami kok belum. Kami juga berharap tidak ada lagi intimidasi perusahaan terhadap masyarakat, sebab jaman sudah merdeka,” kata Martinus.
Menurut sejumlah masyarakat Desa Ganting. Lahan seluas 700 hektar tersebut merupakan tanah ulayat Datuk Pandak yang dikerjakan perusahaan sejak 2009 lalu melalui pola KKPA.
“Kita minta Pemkab Kampar segera selesaikan konflik lahan ini, sebab kami sudah sejak 2009 lalu konflik ini belum terselesaikan,” kata Hen, salah seorang masyarakat Desa Ganting.
Demo sekaligus sweeping masyarakat di hari pertama, Rabu (18/1/12) dimulai pagi hingga pukul 16.00 WIB. Dan dihari kedua, Kamis hingga pukul 16.00 WIB, warga masih berada di lokasi.
Aksi masyarakat tersebut dijaga ketat 50 personil dari Polres Rohul dibantu personil dari Polsek Kabun, dan personil Koramil Kabun. Sementara pihak personil dari Polres Kampar, tak satu pun tampak di lokasi.
Menurut Kapolsek Kabun AKP Muslim Hidayat, sudah dua hari mereka berada di lapangan. Diperkirakan demo akan terus berlanjut sebab belum ada keputusan pasti dari masyarakat. “Kita menunggu informasi dari warga, apakah mereka akan kembali sweeping besok,” katanya.
Pada aksi tersebut, Asisten Umum PTPN V Batu Langka Edi Supriyanto, sempat temui masyarakat. Ia minta permasalahan tersebut diselesaikan dengan jalan musyawarah. “Kita tidak bisa memberikan kebijakan, sebab semua kebijakan dari kantor direksi Pekanbaru,” katanya.
Menanggapi jawaban Edi, warga sontak kesal, dan mereka mengancam akan tetap lakukan sweeping hingga permasalahan tersebut diselesaikan. Mereka sangat berharap Pemkab Kampar turut campur selesaikan konflik ini, sehingga tidak berkepanjangan.***(zal)
Blog ini adalah kumpulan informasi perkelapa sawitan Riau dan diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap advokasi permasalahan akibat boomingnya perkebunan kelapa sawit di indonesia (This blog is collective information about palm oil in Riau Province and hopefully it will provide a contribution for advocacy of problems as because development of palm oil in Indonesia)
Welcome To Riau Info Sawit
Kepada pengunjung Blog ini jika ingin bergabung menjadi penulis, silahkan kirim alamat email serta pekerjaan anda ke : anaknegeri.andalas@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar