Senin, 6 April 2015 18:27
http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=90211&judul=Gaji%20Dipotong,%20Tunjangan%20Dihapus,Demo%20Ribuan%20Karyawan%20PT%20Hutahaean%20di%20Rohul%20Berakhir%20Anarkis
Demo yang digelar ribuan karyawan PT Hutahaean di Dalu-dalu, Rohul, berakhir ricuh. Tak digubris, mereka memecahkan kaca, memukul dinding dan merusak seisi ruangan kantor.
Riauterkini-TAMBUSAI- Demo ribuan karyawan PT Hutahaean kebun Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Senin (6/4/15) pagi hingga sore berakhir ricuh dan anarkis. Demo ini dipicu adanya pemotongan gaji karyawan secara sepihak, termasuk penghapusan seluruh tunjangan.
Menurut beberapa karyawan, mereka berdemo karena tidak ada kejelasan dari perusahaan perkebunan tersebut. Sebagai aksi protes, mereka menggelar aksi mogok massal di depan Kantor Kebun Dalu-dalu sejak Senin pagi. Pihak manajemen sempat menyampaikan bahwa masalah akan diselesaikan oleh Kantor Direksi Pekanbaru.
Namun, setelah ditunggu hingga pukul 14.30 WIB, tidak satupun manajemen Direksi dari Kandir Pekanbaru yang datang ke Kantor Kebun Dalu-dalu.
Ribuan karyawan dari delapan afdeling yang sudah kesal nekat masuk ke Kantor Kebun Dalu-dalu di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai. Sambil berteriak, mereka meminta Manager dan seluruh Staf keluar dari ruangan.
Situasi demonstrasi semakin tidak terkendali saat Manager Kebun Dalu-dalu bermarga Silalahi tidak menggubris permintaan ribuan karyawan. Mereka semakin kesal dan nekat memukul dinding, memecahkan kaca, serta merusak seisi ruangan kantor.
Melihat karyawan marah, Manager dan Staf Kantor Kebun Dalu-dalu akhirnya lari terbirit-birit keluar ruangan ke arah perumahan karyawan untuk menyelamatkan diri.
Beberapa satuan Pengaman (Satpam) PT Hutahaean di Kantor Kebun Dalu-dalu juga tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi kemarahan ribuan karyawan.
Akibat kemarahan karyawan, semua kaca jendela di Kantor Kebun hancur berantakan. Belasan unit komputer dan laptop, meja dan kursi, lemari es, serta peralatan lain juga dihancurkan.
Diwartakan riauterkini.com sebelumnya, demo ribuan karyawan PT Hutahaean dari delapan afdeling dipicu adanya pemotongan gaji secara sepihak dalam dua bulan terakhir antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu, untuk karyawan biasa. Dan potongan antara Rp800 ribu hingga lebih dari Rp1 juta bagi karyawan bertugas di Kantor Kebun.
Bukan itu saja, seluruh tunjangan karyawan yang diterima setiap bulan juga dihapuskan, hanya tersisa gaji pokok. Termasuk tunjangan kesehatan yang seharusnya wajib dikeluarkan setiap perusahaan.
Menurut beberapa karyawan, seperti Amin, Syaiful, dan Ismail, kepada wartawan, bahwa mereka sudah berkali kali minta kejelasan kepada manajemen perusahaan soal pemotongan gaji dan penghapusan tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, serta tunjangan lapangan.
"Sejak bulan Februari dan Maret tidak dibayarkan lagi, sementara manager kebun PT Hutahaean tidak bisa memberikan jawaban," kata karyawan PT Hutahaean.
Seorang Staf Kantor Kebun memperkirakan, akibat aksi anarkis ribuan karyawan, kerugian sementara kerusakan kantor manajemen ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono melalui Kapolsek Tambusai AKP Yahya Harahap mengakui terlambat menerima informasi dari manajemen PT Hutahaean, bahwa ada aksi demontrasi anarkis di Kantor Kebun Dalu-dalu.
Namun demikian, adanya aksi anarkis itu, pihak Polsek Tambusai akan menyelidikan dan mengusut perusakan Kantor PT Hutahaean Kebun Dalu-dalu.***(zal)
http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=90211&judul=Gaji%20Dipotong,%20Tunjangan%20Dihapus,Demo%20Ribuan%20Karyawan%20PT%20Hutahaean%20di%20Rohul%20Berakhir%20Anarkis
Demo yang digelar ribuan karyawan PT Hutahaean di Dalu-dalu, Rohul, berakhir ricuh. Tak digubris, mereka memecahkan kaca, memukul dinding dan merusak seisi ruangan kantor.
Riauterkini-TAMBUSAI- Demo ribuan karyawan PT Hutahaean kebun Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Senin (6/4/15) pagi hingga sore berakhir ricuh dan anarkis. Demo ini dipicu adanya pemotongan gaji karyawan secara sepihak, termasuk penghapusan seluruh tunjangan.
Menurut beberapa karyawan, mereka berdemo karena tidak ada kejelasan dari perusahaan perkebunan tersebut. Sebagai aksi protes, mereka menggelar aksi mogok massal di depan Kantor Kebun Dalu-dalu sejak Senin pagi. Pihak manajemen sempat menyampaikan bahwa masalah akan diselesaikan oleh Kantor Direksi Pekanbaru.
Namun, setelah ditunggu hingga pukul 14.30 WIB, tidak satupun manajemen Direksi dari Kandir Pekanbaru yang datang ke Kantor Kebun Dalu-dalu.
Ribuan karyawan dari delapan afdeling yang sudah kesal nekat masuk ke Kantor Kebun Dalu-dalu di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai. Sambil berteriak, mereka meminta Manager dan seluruh Staf keluar dari ruangan.
Situasi demonstrasi semakin tidak terkendali saat Manager Kebun Dalu-dalu bermarga Silalahi tidak menggubris permintaan ribuan karyawan. Mereka semakin kesal dan nekat memukul dinding, memecahkan kaca, serta merusak seisi ruangan kantor.
Melihat karyawan marah, Manager dan Staf Kantor Kebun Dalu-dalu akhirnya lari terbirit-birit keluar ruangan ke arah perumahan karyawan untuk menyelamatkan diri.
Beberapa satuan Pengaman (Satpam) PT Hutahaean di Kantor Kebun Dalu-dalu juga tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi kemarahan ribuan karyawan.
Akibat kemarahan karyawan, semua kaca jendela di Kantor Kebun hancur berantakan. Belasan unit komputer dan laptop, meja dan kursi, lemari es, serta peralatan lain juga dihancurkan.
Diwartakan riauterkini.com sebelumnya, demo ribuan karyawan PT Hutahaean dari delapan afdeling dipicu adanya pemotongan gaji secara sepihak dalam dua bulan terakhir antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu, untuk karyawan biasa. Dan potongan antara Rp800 ribu hingga lebih dari Rp1 juta bagi karyawan bertugas di Kantor Kebun.
Bukan itu saja, seluruh tunjangan karyawan yang diterima setiap bulan juga dihapuskan, hanya tersisa gaji pokok. Termasuk tunjangan kesehatan yang seharusnya wajib dikeluarkan setiap perusahaan.
Menurut beberapa karyawan, seperti Amin, Syaiful, dan Ismail, kepada wartawan, bahwa mereka sudah berkali kali minta kejelasan kepada manajemen perusahaan soal pemotongan gaji dan penghapusan tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, serta tunjangan lapangan.
"Sejak bulan Februari dan Maret tidak dibayarkan lagi, sementara manager kebun PT Hutahaean tidak bisa memberikan jawaban," kata karyawan PT Hutahaean.
Seorang Staf Kantor Kebun memperkirakan, akibat aksi anarkis ribuan karyawan, kerugian sementara kerusakan kantor manajemen ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono melalui Kapolsek Tambusai AKP Yahya Harahap mengakui terlambat menerima informasi dari manajemen PT Hutahaean, bahwa ada aksi demontrasi anarkis di Kantor Kebun Dalu-dalu.
Namun demikian, adanya aksi anarkis itu, pihak Polsek Tambusai akan menyelidikan dan mengusut perusakan Kantor PT Hutahaean Kebun Dalu-dalu.***(zal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar