12-09-2008
"Ya, sebagai Gubernur Sumut saya mendukung keinginan pengusaha anggota Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Sumut termasuk petani untuk meminta bagian dari PE CPO itu dan ini akan saya bicarakan ke pusat," kata Gubernur Sumut H. Syamsul Arifin, di Medan, Rabu (10/9) malam.
Dia berbicara usai menghadiri acara buka puasa bersama anggota Warung Sawit yang pada kesempatan itu menggelar diskusi tentang sawit bersama jajaran PT Pelindo Medan, UTPK Belawan dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut.
Pada acara itu juga dilakukan jamuan makan dan pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu dari Yayasan Al Washliyah Medan.
Warung sawit itu sendiri baru saja terbentuk Agustus lalu, beranggotakan pengusaha kelapa sawit dan wartawan serta bertujuan untuk mengetahui dan mencari solusi masalah persawitan di Sumut dengan melakukan dialog-dialog langsung dengan instansi terkait.
Gubernur mengaku bisa memahami kesulitan pemerintah pusat untuk membantu pembiayaan ke daerah yang sebagian diambil dari PE CPO itu.
"Tapi seyogianya daerah pemberi PE itu harus juga mendapatkan bagian yang lebih besar," katanya.
Sebelumnya, pada cara itu Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsyad, mengatakan, pada periode Januari-Agustus 2008, PE CPO dari Sumut sudah berkisar Rp500 miliar.
"Itu hanya pada periode 2008, belum lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Dihitung-hitung PE CPO secara nasional hingga tahun ini sudah mencapai Rp23 triliun, semenetara dana itu sangat sedikit sekali dikucurkan untuk kepentingan persawitan nasional," katanya.
Ketua Gapki Sumut, Balaman Tarigan, menyatakan, dana PE CPO yang dikembalikan ke daerah bisa dimanfaatkan Pemprov Sumut untuk membantu petani termasuk untuk mengembangkan perkebunan dan industri sawit Sumut.
Sumber:http://sumutprov.go.id/lengkap.php?id=1784
"Ya, sebagai Gubernur Sumut saya mendukung keinginan pengusaha anggota Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Sumut termasuk petani untuk meminta bagian dari PE CPO itu dan ini akan saya bicarakan ke pusat," kata Gubernur Sumut H. Syamsul Arifin, di Medan, Rabu (10/9) malam.
Dia berbicara usai menghadiri acara buka puasa bersama anggota Warung Sawit yang pada kesempatan itu menggelar diskusi tentang sawit bersama jajaran PT Pelindo Medan, UTPK Belawan dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut.
Pada acara itu juga dilakukan jamuan makan dan pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu dari Yayasan Al Washliyah Medan.
Warung sawit itu sendiri baru saja terbentuk Agustus lalu, beranggotakan pengusaha kelapa sawit dan wartawan serta bertujuan untuk mengetahui dan mencari solusi masalah persawitan di Sumut dengan melakukan dialog-dialog langsung dengan instansi terkait.
Gubernur mengaku bisa memahami kesulitan pemerintah pusat untuk membantu pembiayaan ke daerah yang sebagian diambil dari PE CPO itu.
"Tapi seyogianya daerah pemberi PE itu harus juga mendapatkan bagian yang lebih besar," katanya.
Sebelumnya, pada cara itu Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsyad, mengatakan, pada periode Januari-Agustus 2008, PE CPO dari Sumut sudah berkisar Rp500 miliar.
"Itu hanya pada periode 2008, belum lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Dihitung-hitung PE CPO secara nasional hingga tahun ini sudah mencapai Rp23 triliun, semenetara dana itu sangat sedikit sekali dikucurkan untuk kepentingan persawitan nasional," katanya.
Ketua Gapki Sumut, Balaman Tarigan, menyatakan, dana PE CPO yang dikembalikan ke daerah bisa dimanfaatkan Pemprov Sumut untuk membantu petani termasuk untuk mengembangkan perkebunan dan industri sawit Sumut.
Sumber:http://sumutprov.go.id/lengkap.php?id=1784
Tidak ada komentar:
Posting Komentar