Ahad, 10 Agustus 2014 15:07
http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=78942Dinas Perkebunan Riau membantu meremajakan kebun kelapa para petani di Mandah, Inhil yang memang sudah tergolong kritis. Jika tidak, dapat mengganggu pengembangan subsektor perkebunan kelapa di sana.
Riauterkini - PEKANBARU - Komoditas Perkebunan di Provinsi Riau pada umumnya sudah seharusnya dilakukan peremajaan. Peremajaan (Replanting) dalam artian adalah melakukan penebangan terhadap kebun kelapa yang rusak dan tidak produktif dan menanam kembali dengan komoditas yang sama dan lebih berkualitas.
Di antaranya adalah komoditas kelapa di Kabupaten Inhil. Menurut data dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 89.030 hektar dari 392.193 hektar kebun kelapa petani di Inhil sudah tergolong kritis. Jika hal itu tidak diantisipasi maka dapat menyebabkan terganggunya pengembangan dan kelangsungan subsektor perkebunan khususnya kelapa di Inhil.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi peremajaan komoditas kelapa di aula kantor camat mandah kabupaten Indragiri Hilir pada hari Jumat (8/8) lalu, yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS, Perwakilan Disbun Inhil, Yusran, Unsur kecamatan Mandah dan perwakilan petani kecamatan Mandah.
Zulher dalam sambutannya menerangkan bahwa kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Riau. Namun ancaman terhadap kelangsungan komoditas ini tergolong besar seperti tanaman yang tidak produktif, Intrusi air laut hingga biaya transportasi dan perawatan yang semakin mahal.
Kepada petani, Zulher mengharapkan dapat segera melakukan replanting (peremajaan) terhadap lahan yang tergolong kritis dan tidak produktif.
“Inhil sebagai salah satu daerah penghasil kelapa harus dibuat sebuah grand desaign khusus bagaimana caranya subsektor perkebunan khususnya kelapa di Inhil ini terus berkembang. Dengan perkembangan komoditas ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa” terang Zulher.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyatakan bahwa pada tahun anggaran 2014 ini, Disbun Riau juga memberikan bantuan peremajaan terhadap lahan petani yang tergolong kritis. Di Mandah sendiri dibantu 2 (dua) kelompok tani (poktan) yaitu Poktan Tunas Muda seluas 20 hektar dan Poktan Furmula seluas 30 hektar. Kepada kedua poktan tersebut dibantu bibit kelapa, pupuk pospat, pupuk nitrogen, herbisida, upah pembersihan dan juga tenaga pendamping.
“Anggaran yang dikelola oleh Disbun Riau terbatas. Untuk itu tidak semua petani dan lahan akan dibantu. Disbun Riau membantu peremajaan kebun kelapa warga ini dengan harapan poktan yang menerima bantuan tersebut dapat menjadi contoh dan penggerak bagi petani yang lainnya dalam hal peremajaan,” harap Zulher.
Ketua Poktan Tunas Muda Mandah, M. Tahir, dalam sambutannya menyambut gembira bahwa komoditas kelapa di Mandah diperhatikan Disbun Riau. Untuk itu, dalam waktu dia akan mengkoordinasikan dengan anggota kelompoknya agar melakukan penebangan terhadap lahan yang mereka miliki.
“Tadi sudah diminta oleh Kadisbun Riau kepada kami untuk melakukan penebangan pohon kelapa dan pembersihan lahan. Insya Allah, kami akan berusaha maksimal bahwa peremajaan yang kami lakukan dapat menjadi contoh bagi peremajaan-peremajaan kebun kelapa petani yang lainnya”ujar Tahir. ***(mok)
http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=78942Dinas Perkebunan Riau membantu meremajakan kebun kelapa para petani di Mandah, Inhil yang memang sudah tergolong kritis. Jika tidak, dapat mengganggu pengembangan subsektor perkebunan kelapa di sana.
Riauterkini - PEKANBARU - Komoditas Perkebunan di Provinsi Riau pada umumnya sudah seharusnya dilakukan peremajaan. Peremajaan (Replanting) dalam artian adalah melakukan penebangan terhadap kebun kelapa yang rusak dan tidak produktif dan menanam kembali dengan komoditas yang sama dan lebih berkualitas.
Di antaranya adalah komoditas kelapa di Kabupaten Inhil. Menurut data dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 89.030 hektar dari 392.193 hektar kebun kelapa petani di Inhil sudah tergolong kritis. Jika hal itu tidak diantisipasi maka dapat menyebabkan terganggunya pengembangan dan kelangsungan subsektor perkebunan khususnya kelapa di Inhil.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi peremajaan komoditas kelapa di aula kantor camat mandah kabupaten Indragiri Hilir pada hari Jumat (8/8) lalu, yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS, Perwakilan Disbun Inhil, Yusran, Unsur kecamatan Mandah dan perwakilan petani kecamatan Mandah.
Zulher dalam sambutannya menerangkan bahwa kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Riau. Namun ancaman terhadap kelangsungan komoditas ini tergolong besar seperti tanaman yang tidak produktif, Intrusi air laut hingga biaya transportasi dan perawatan yang semakin mahal.
Kepada petani, Zulher mengharapkan dapat segera melakukan replanting (peremajaan) terhadap lahan yang tergolong kritis dan tidak produktif.
“Inhil sebagai salah satu daerah penghasil kelapa harus dibuat sebuah grand desaign khusus bagaimana caranya subsektor perkebunan khususnya kelapa di Inhil ini terus berkembang. Dengan perkembangan komoditas ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa” terang Zulher.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyatakan bahwa pada tahun anggaran 2014 ini, Disbun Riau juga memberikan bantuan peremajaan terhadap lahan petani yang tergolong kritis. Di Mandah sendiri dibantu 2 (dua) kelompok tani (poktan) yaitu Poktan Tunas Muda seluas 20 hektar dan Poktan Furmula seluas 30 hektar. Kepada kedua poktan tersebut dibantu bibit kelapa, pupuk pospat, pupuk nitrogen, herbisida, upah pembersihan dan juga tenaga pendamping.
“Anggaran yang dikelola oleh Disbun Riau terbatas. Untuk itu tidak semua petani dan lahan akan dibantu. Disbun Riau membantu peremajaan kebun kelapa warga ini dengan harapan poktan yang menerima bantuan tersebut dapat menjadi contoh dan penggerak bagi petani yang lainnya dalam hal peremajaan,” harap Zulher.
Ketua Poktan Tunas Muda Mandah, M. Tahir, dalam sambutannya menyambut gembira bahwa komoditas kelapa di Mandah diperhatikan Disbun Riau. Untuk itu, dalam waktu dia akan mengkoordinasikan dengan anggota kelompoknya agar melakukan penebangan terhadap lahan yang mereka miliki.
“Tadi sudah diminta oleh Kadisbun Riau kepada kami untuk melakukan penebangan pohon kelapa dan pembersihan lahan. Insya Allah, kami akan berusaha maksimal bahwa peremajaan yang kami lakukan dapat menjadi contoh bagi peremajaan-peremajaan kebun kelapa petani yang lainnya”ujar Tahir. ***(mok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar