Kamis, 19 Maret 2009 , 07:50:00
PEKANBARU (RP) - Lampu hijau sudah diberikan Wakil Presiden (Wapres) HM Jusuf Kalla untuk menjadikan Riau sebagai kawasan industri sawit terbesar, khususnya di kawasan Sumatera, Wapres mengintruksikan kawasan itu harus terwujud dalam jangka waktu dua tahun kedepan. Dinas Perkebunan (Disbun) sebagai leading sektor dalam hal ini menyatakan optimistis keinginan itu akan terwujud.
‘’Kita sangat optimistis hal itu akan terwujud, mulai dari saat ini kita harus menggesa penyiapan kawasan itu. Banyak sekali dampak positif yang kita peroleh jika memang kawasan industri sawit itu diwujudkan, satu diantaranya pastilah akan bisa menggerakkan sektor perekonomian di Riau,’’ tutur Kadisbun Riau Drs HM Yafiz di Pekanbaru, Rabu (18/3).
Ditambahkan mantan Kadis Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Riau itu lagi, bila melihat letak wilayah Riau yang sangat strategis, tentu pendirian kawasan itu akan memberikan nilai tambah yang cukup besar, tidak hanya bagi daerah ini akan tetapi juga bagi Indonesia. Letak Riau yang berada di tengah laluan dunia tentu menjadi penilaian tersendiri mengapa kawasan itu harus dibuat.
Apalagi, lanjutnya luas kawasan perkebunan sawit di Riau terbesar di Indonesia, jika kawasan itu tidak didirikan tentu akan sangat merugikan, karena Indonesia hanya akan menjual bahan mentah saja, akibatnya ketika terjadi krisis saat ini harga jual Crude Palm Oil (CPO) sangat rendah, akibatnya petani yang dirugikan.
Padahal sebaliknya, jika di Riau memiliki kawasan pengolahan industri sawit itu, tentu berbagai produk bisa diolah menjadi berbagai produk turunan lainnya seperti mentega, minyak goreng dan sebagainya. Ketika krisis terjadi, CPO itu tetap bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan petani tidak dirugikan.(gem)
http://www.riaupos.com/main/index.php?mib=berita.detail&id=4023
PEKANBARU (RP) - Lampu hijau sudah diberikan Wakil Presiden (Wapres) HM Jusuf Kalla untuk menjadikan Riau sebagai kawasan industri sawit terbesar, khususnya di kawasan Sumatera, Wapres mengintruksikan kawasan itu harus terwujud dalam jangka waktu dua tahun kedepan. Dinas Perkebunan (Disbun) sebagai leading sektor dalam hal ini menyatakan optimistis keinginan itu akan terwujud.
‘’Kita sangat optimistis hal itu akan terwujud, mulai dari saat ini kita harus menggesa penyiapan kawasan itu. Banyak sekali dampak positif yang kita peroleh jika memang kawasan industri sawit itu diwujudkan, satu diantaranya pastilah akan bisa menggerakkan sektor perekonomian di Riau,’’ tutur Kadisbun Riau Drs HM Yafiz di Pekanbaru, Rabu (18/3).
Ditambahkan mantan Kadis Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Riau itu lagi, bila melihat letak wilayah Riau yang sangat strategis, tentu pendirian kawasan itu akan memberikan nilai tambah yang cukup besar, tidak hanya bagi daerah ini akan tetapi juga bagi Indonesia. Letak Riau yang berada di tengah laluan dunia tentu menjadi penilaian tersendiri mengapa kawasan itu harus dibuat.
Apalagi, lanjutnya luas kawasan perkebunan sawit di Riau terbesar di Indonesia, jika kawasan itu tidak didirikan tentu akan sangat merugikan, karena Indonesia hanya akan menjual bahan mentah saja, akibatnya ketika terjadi krisis saat ini harga jual Crude Palm Oil (CPO) sangat rendah, akibatnya petani yang dirugikan.
Padahal sebaliknya, jika di Riau memiliki kawasan pengolahan industri sawit itu, tentu berbagai produk bisa diolah menjadi berbagai produk turunan lainnya seperti mentega, minyak goreng dan sebagainya. Ketika krisis terjadi, CPO itu tetap bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan petani tidak dirugikan.(gem)
http://www.riaupos.com/main/index.php?mib=berita.detail&id=4023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar