Selasa, 17 Februari 2009 | 01:12 WIB
Jambi, Kompas - Meski sempat melewati masa krisis ekonomi pada triwulan keempat tahun 2008, Jambi masih memperoleh pertumbuhan ekonomi yang positif. Pertumbuhannya sepanjang tahun lalu bahkan tertinggi di antara semua provinsi di Sumatera.
Indikator pertumbuhan ekonomi Jambi melalui produk domestik regional bruto pada 2008 mencapai 7,16 persen dibandingkan tahun 2007 dan di atas pertumbuhan rata-rata di Sumatera yang mencapai 4,65 persen. Peningkatan ini didukung oleh semua sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 23,88 persen.
”Pertumbuhan ekonomi Jambi tetap positif walau melalui krisis menjelang akhir tahun lalu,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Dyan Pramono Effendi dalam jumpa pers di Jambi, Senin (16/2).
Pada triwulan keempat, saat krisis terjadi, ada enam sektor yang mengalami pertumbuhan tetap positif, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; listrik gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; dan jasa-jasa. Sedangkan tiga sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; serta keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.
Pertumbuhan negatif pada industri pengolahan diduga didorong terjadinya penurunan minat beli dunia yang mengakibatkan ekspor anjlok. Sektor keuangan, yang sempat mengalami pertumbuhan tinggi pada tiga triwulan sebelumnya, juga mengalami negatif diduga akibat krisis.
Jatuhnya harga sawit dan karet membuat banyak petani tak mampu membayar bunga kredit ke bank. Kalangan eksportir tak mampu membayar bunga pinjaman. Minat terhadap usaha persewaan dan jasa perusahaan diduga juga menurun. (ITA)
Jambi, Kompas - Meski sempat melewati masa krisis ekonomi pada triwulan keempat tahun 2008, Jambi masih memperoleh pertumbuhan ekonomi yang positif. Pertumbuhannya sepanjang tahun lalu bahkan tertinggi di antara semua provinsi di Sumatera.
Indikator pertumbuhan ekonomi Jambi melalui produk domestik regional bruto pada 2008 mencapai 7,16 persen dibandingkan tahun 2007 dan di atas pertumbuhan rata-rata di Sumatera yang mencapai 4,65 persen. Peningkatan ini didukung oleh semua sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 23,88 persen.
”Pertumbuhan ekonomi Jambi tetap positif walau melalui krisis menjelang akhir tahun lalu,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Dyan Pramono Effendi dalam jumpa pers di Jambi, Senin (16/2).
Pada triwulan keempat, saat krisis terjadi, ada enam sektor yang mengalami pertumbuhan tetap positif, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; listrik gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; dan jasa-jasa. Sedangkan tiga sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; serta keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.
Pertumbuhan negatif pada industri pengolahan diduga didorong terjadinya penurunan minat beli dunia yang mengakibatkan ekspor anjlok. Sektor keuangan, yang sempat mengalami pertumbuhan tinggi pada tiga triwulan sebelumnya, juga mengalami negatif diduga akibat krisis.
Jatuhnya harga sawit dan karet membuat banyak petani tak mampu membayar bunga kredit ke bank. Kalangan eksportir tak mampu membayar bunga pinjaman. Minat terhadap usaha persewaan dan jasa perusahaan diduga juga menurun. (ITA)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/17/0112599/jambi.tertinggi.di.pulau.sumatera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar