Kamis, 7 April 2011 17:03
Investor Diduga Terlibat Malinda Dee,
Sebuah perusahaan menanamkan modalnya untuk membangun pabrik biodiesel di Rohul, namun diduga perusahaan tersebut terkait pembobolan Citibank yang dilakukan Malinda Dee.
Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Diduga adanya keterlibatan PT Sarwahita Group Management (SGM) Jakarta, terkait kasus pembobolan Citibank oleh Malinda alias Inong Malinda Dee (MD) sebagai komisaris di perusahaan ini. Maka, rencana pembangunan biodiesel dengan bahan bakar biofuel berkuatan 5 megawatt (MW), di Desa Talikumain, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, terancam batal.
Sebelumnya, pembangkit biodiesel di Desa Talikumain terlantar sejak dibangun, karena terjadi kendala mahalnya bahan bakar saat itu. Sehingga PT.SGM berinisiatif menanamkan sahamnya sebesar Rp200 miliar untuk memfungsikan pabrik bio diesel ini.
Penandatangan kesepakatan kerjasama (MoU) juga sudah dilakukan, pihak Konsorsium pelaksana President Commissioner PT Sarwahita Marsda Rio Mendung Thalieb, President Director PT Tasik Kemilau H.R Maizir Mit, dengan Pemkab Rokan Hulu, diwakili Sekda Pemkab Rokan Hulu Mewahiddin, Sabtu (29/1/11) lalu, di lantai III Kantor Bupati Rokan Hulu.
Rencananya, pembangkit ini akan dioperasikan tahun 2011 ini menggunakan bahan bakar biofuel, namun karena adanya dugaan terlibatan Malinda Dee (MD) sebagai salah satu pendiri PT.SGM sejak 2008 lalu, memangku jabatan sebagai komisaris, sekaligus memiliki saham sebesar 20 persen, terkait pembobolan Citibank, maka rencana operasional Pabrik biodiesel terancam batal.
Pihak PT.SGM sendiri, melalui Direkturnya, Andrea Peresthu, kepada wartawan di Jakarta membatantah jika perusahaannya terlibat. Sebab perusahaan sudah ambil tindakan kepada MD, jauh hari sebelum masalah ini terungkap.
Dilain tempat, Direktur Utama Perusahaan Daerah Rokan Hulu Jaya, Nasrul Hadi, yang dikonfirmasi Riauterkini via telepon selulernya mengaku baru mengetahui ada dugaan keterlibatan PT.SGM dengan pembobolan Citibank.
Diakui Nasrul, rencana pengopresian pambangkit biodiesel Talikumain tidak terkait masalah ini, namun karena belum ada izin penanaman modal asing (PMA), sehingga ditunda untuk sementara waktu. Sebab pihak investor yang notabenenya dari luar negeri, tidak mau ambil resiko jika belum ada izin PMA.
“Kita terima kerjasama itu, namun baru sebatas penandatanganan MoU, dan belum ada kerjasama lebih jauh (investasi.red). Saya sendiri baru tahu dari wartawan jika PT SGM dikaitkan dengan pembobolan Citibank,” kata Nasrul, kepada Riauterkini, Kamis (7/4/11).
Jelas dia, kerjasama tersebut adalah pihak perusahaan memasok CPO. Dan jika CPO masuk, perusahaan itu akan membelinya. Namun itu jika sudah berjalan, dan tidak ada menyangkut lainnya. Drencanakan, PT.SGM yang bergerak di bidang property, dan pembangkit ini, akan berinvestasi di negeri seribu suluk sebesar Rp200 miliar.
“Hanya sebatas MoU, belum ada kontrak kerjasama jangka panjang. Mereka mendatangi Rokan Hulu karena menilai luas areal perkebunan kelapa sawit kita terluas terluas di Provinsi Riau,” jelasnya.***(zal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar