Kamis, 23 April 2009 , 08:15:00
Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapiapi
SUMBER daya alam (SDA) meliputi sektor minyak dan gas, perkebunan, perikanan yang dimiliki di sejumlah daerah di dalam wilayah Kabupaten Rohil, dinilai masih sangat potensial untuk terus ditumbukembangkan dan digarap secara optimal. Hanya saja, sejumlah potensi tersebut belum tergarap secara optimal.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Rohil Ir H Wan Abubakar Hasan, Rabu (22/4) saat serah terima jabatan Kepala Dinas Perkebunan yang dulu dijabatnya kepada H Muhammad Rusli Syarief S Sos di Bagansiapi-api. Sebelum menjadi staf ahli, Wan Abubakar Hasan adalah Kepala Dinas Perkebunan. Sedangkan H Muhammad Rusli Syarief sebelumnya adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Rohil.
‘’Kita melihat bahwa potensi alam yang dimiliki di wilayah Kabupaten Rohil ini sangat potensial. Kalau potensi alam yang tersedia itu dapat digarap secara optimal, saya pikir pelaksanaan pembangunan khususnya di bidang ekonomi dapat terealisasi dengan cepat,’’ katanya.
Salah satu kendalanya, tambah Abubakar, di antaranya karena belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) di wilayah Kabupaten Rohil yang mampu menggarap semua potensi alam yang tersedia tersebut. Hal tersebut ditandai dengan masih ditemukannya sejumlah Satker yang belum terisi oleh aparatur yang mampu untuk mengoptimalkan potensi alam tersebut.
‘’Makanya perlu pimpinan Satker yang memiliki jiwa wiraswasta. Misalnya, Dinas Pertanian dan Perkebunan maupun Perikanan. Dan kita melihat, semuanya sudah berjalan. Namun masih perlu untuk terus menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya. Sehingga potensi alam ini benar-benar dapat diangkat guna mempercepat pembangunan di bidang ekonomi,’’ tutur Wan Abubakar.
Berdasarkan data yang dihimpun Riau Pos, bidang perkebunan memiliki tiga sektor potensi yang terus mengalami peningkatan. Sektor pertama yakni kelapa sawit yang mampu berproduksi mencapai sekitar 347.288 ton dengan luas areal mencapai 146.237 hektare. Selanjutnya karet dengan luas areal mencapai sekitar 37.881 hektare. Produksinya mencapai sekitar 12.737 ton. Terakhir adalah kelapa dengan luas areal mencapai 5.944 hektare. Jumlah produksinya sekitar 2.2992 ton.
Sektor lainnya yakni perikanan yang mampu menghasilkan 59.006,17 ton, yang terdiri dari perikanan laut 55.700,00 ton, perikanan perairan umum 3.226,00 ton, budidaya ikan kolam 58,55 ton, dan budidaya ikan keramba 20,62 ton. Sedangkan sektor pertanian jumlah produksi padi mencapai 127.503 ton dengan luas areal 34.900 hektare. Sedangkan sektor Migas yang produksinya mencapai sekitar 150.000 barrel.(tie)
SUMBER daya alam (SDA) meliputi sektor minyak dan gas, perkebunan, perikanan yang dimiliki di sejumlah daerah di dalam wilayah Kabupaten Rohil, dinilai masih sangat potensial untuk terus ditumbukembangkan dan digarap secara optimal. Hanya saja, sejumlah potensi tersebut belum tergarap secara optimal.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Rohil Ir H Wan Abubakar Hasan, Rabu (22/4) saat serah terima jabatan Kepala Dinas Perkebunan yang dulu dijabatnya kepada H Muhammad Rusli Syarief S Sos di Bagansiapi-api. Sebelum menjadi staf ahli, Wan Abubakar Hasan adalah Kepala Dinas Perkebunan. Sedangkan H Muhammad Rusli Syarief sebelumnya adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Rohil.
‘’Kita melihat bahwa potensi alam yang dimiliki di wilayah Kabupaten Rohil ini sangat potensial. Kalau potensi alam yang tersedia itu dapat digarap secara optimal, saya pikir pelaksanaan pembangunan khususnya di bidang ekonomi dapat terealisasi dengan cepat,’’ katanya.
Salah satu kendalanya, tambah Abubakar, di antaranya karena belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) di wilayah Kabupaten Rohil yang mampu menggarap semua potensi alam yang tersedia tersebut. Hal tersebut ditandai dengan masih ditemukannya sejumlah Satker yang belum terisi oleh aparatur yang mampu untuk mengoptimalkan potensi alam tersebut.
‘’Makanya perlu pimpinan Satker yang memiliki jiwa wiraswasta. Misalnya, Dinas Pertanian dan Perkebunan maupun Perikanan. Dan kita melihat, semuanya sudah berjalan. Namun masih perlu untuk terus menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya. Sehingga potensi alam ini benar-benar dapat diangkat guna mempercepat pembangunan di bidang ekonomi,’’ tutur Wan Abubakar.
Berdasarkan data yang dihimpun Riau Pos, bidang perkebunan memiliki tiga sektor potensi yang terus mengalami peningkatan. Sektor pertama yakni kelapa sawit yang mampu berproduksi mencapai sekitar 347.288 ton dengan luas areal mencapai 146.237 hektare. Selanjutnya karet dengan luas areal mencapai sekitar 37.881 hektare. Produksinya mencapai sekitar 12.737 ton. Terakhir adalah kelapa dengan luas areal mencapai 5.944 hektare. Jumlah produksinya sekitar 2.2992 ton.
Sektor lainnya yakni perikanan yang mampu menghasilkan 59.006,17 ton, yang terdiri dari perikanan laut 55.700,00 ton, perikanan perairan umum 3.226,00 ton, budidaya ikan kolam 58,55 ton, dan budidaya ikan keramba 20,62 ton. Sedangkan sektor pertanian jumlah produksi padi mencapai 127.503 ton dengan luas areal 34.900 hektare. Sedangkan sektor Migas yang produksinya mencapai sekitar 150.000 barrel.(tie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar