Welcome To Riau Info Sawit

Kepada pengunjung Blog ini jika ingin bergabung menjadi penulis, silahkan kirim alamat email serta pekerjaan anda ke : anaknegeri.andalas@gmail.com

Minggu, 26 September 2010

Pasca Lebaran, Produksi Kelapa Sawit di Rohul Meningkat

Ahad, 26 September 2010 11:32

Perkebunn kelapa sawit menjadi sektor unggulan bagi masyarakat Kabupaten Rohul. Pasca Lebaran ini, produksi komoditas ini terus meningkat.

Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Produksi komoditas andalan Indonesia saat ini, yaitu buah kelapa sawit, perkebunan rakyat, di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), dua pekan terakhir mengalami peningkatan cukup signifikan, dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya.

"Peningkatan hasil produksi perkebunan kelapa sawit, dalam dua pekan terakhir ini, mencapai 258.978 ton. Ini karena ada penundaan masa panen pasca lebaran kemarin," terang Agung Nugroho, Kepala Bidang Produksi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Rohul, Ahad (26/9/10).

Kata dia, jumlah produksi kelapa sawit perkebunan rakyat pada masa panen dua pekan terakhir telah mencapai 258.978 ton, setiap panen (dua pekan sekali), dibandingkan hasil produksi tiga pekan sebelumnya, yang hanya mencapai 172.650 ton, per dua pekan masa panen.

"Total luas lahan perkenunan rakyat 86.325 hektar. Normal produksi sawit hanya 200.000 ton, per dua pekan," imbuhnya.

Jelas dia, terjadi peningkatan 33 persen dari sebelumnya. Penyebabnya, karena faktor masa panen yang sempat tertunda, karena akan menyambut lebaran lalu, dibiarkan hingga selesai lebaran baru dipanen. Sehingga tandan buah segar (TBS), buah kelapa sawit lebih banyak dari biasanya.

Pihaknya memprediksi, masih pada tahun 2010 ini, produksi sawit semakin meningkat. Selain luas lahan penanaman sawit yang semakin meluas, masa penurunan produksi (trek), juga sudah berakhir pada bulan September ini.

"Kita perkirakan, beberapa bulan ke depan, hasil produksi sawit akan terus meningkat. Selain intensitas hujan cukup tinggi, masa trek juga sudah berlalu," jelasnya.

Menurutnya, produksi kelapa sawit di 16 kecamatan hampir merata. Dan warga di Kecamatan Tambusai Utara, yang paling banyak petani kelapa sawit, dikuti oleh Pendalian IV koto, dan Rokan IV Koto.

Suharman (43), peningkatan hasil produksi, harus diimbangi dengan harga yang tinggi. Sebab biaya perawatan, dan pemupukan juga tinggi.

"Percuma jika produksi tinggi, tetapi harga belinya rendah. Namun pekan ini harga sudah lumayan, mencapai Rp1.175 per kilo gram (kg). Ada peningkatan dari dua pekan sebelumnya, yang hanya Rp1.130 per kg nya," terangnya.

Dia berharap pemerintah, persediaan pupuk yang mencukupi, dengan harga yang normal, dan bisa dijangkau petani. Akan lebih meningkatkan produksi kelapa sawit ke depannya.***(zal)

Tidak ada komentar: