Jum’at, 26 Nopember 2010 15:15
Operasi penertiban perambah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo terus dilakukan. Tim gabungan membongkar paksa kelapa sawit seluas 200-an hektar.
PANGKALANKERINCI-Dengan menggunakan dua alat berat jenis exkapator, tim gabungan Jumat (26/11/10) baru berhasil memusnakan 20 hektar kebun sawit dari 200 hektar di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Rata-rata kebun yang dimusnakan tersebut berumur dua sampai empat tahun. Seperti yang dikwatirkan sebelumnya, bakal ada perlawanan dari pemilik kebun namun kekwatiran tersebut tidak terbukti. Tim gabungan begitu mulus melakukan pemusnahan.
Kepala Balai TNTN, Hayani Surahman, yang mengaku masih berada dilapangan mengatakan, 20 hektar kebun sawit yang dimusnakan tersebut dari 200 hektar kebun sawit yang terdata, berada di kebun kelompok tani Bagan Limau. "Tim bekerja aman, tanpa ada hambatan, sebab, pemilik kebun tidak berada ditempat. Apalagi yang memilki kebun tersebut mayoritas warga pendatang, yakni berasal dari Pekanbaru, dan Jawa," terang Hayani.
Tim gabungan ini kata Hayani melanjutkan, keesokan harinya yakni pada hari Sabtu ditempat berbeda. Pada penertiban hari pertama, hanya para pekerja yang berada di kebun. "Hanya beberapa orang saja yang berada dikebun tersebut, itupun hanya para pekerja saja," imbuhnya.
Pihaknya, kata Hayani lebih lanjut, sebelum pemusnahan tersebut telah melakukan sosialisasi kepada pemilik kebun. Sosialiasasi tersebut yakni berupa pemberitahuan melalui surat. Namun himbauan tersebut tak kunjung di indahkan. "Kita sudah melakukan sosialiasi kepada mereka yang memiliki kebun tersebut," paparnya.
Ditambahnya lagi saat ini setidaknya, hampir 28 ribu hektar taman Tesso Nilo dikuasai oleh perseorangan maupun kelompok. Jika ditaksir dengan besaran angka tersebut hampir 34 persen TNTN sudah dirambah.***(feb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar