Kamis, 10 Juni 2010 16:36
Biofeul dari Riau ternyata tidak lau di pasaran. Buktinya, tahun 2009 lalu, 8 ribu matrik ton biofuel dari Riau hingga kini tak kunjung terjual.
Riauterkini-PEKANBARU-Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Putra kepada Riauterkini mengatakan bahwa biofuel asal Riau tak laku di pasar. Bahkan biofuel yang diproduksi tahun 2009 lalu hingga kini masih belum kunjung terjual.
Katanya, biofuel sebanyak 8 ribu matrik ton yang belum terjual itu diproduksi oleh salah satunya pabrik pengolahan biofuel di Duri Bengkalis. Bahkan, karena biofuel-biofuel tersebut tak kunjung terjual, pabrik pengolahan biofuel tersebut harus berhenti berproduksi untuk mengurangi resiko kerugian.
Disinggung mengenai peran serta pemerintah dalam mencarikan solusi dari kendala tersebut, Ferry mengatakan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk memperkenalkan product biofuel asal Riau ke pasaran. Termasuk menjajal market luar negeri (mancanegara) dengan melakukan promo tour ke luar negeri.
"Sebenarnya potensi pasar biofuel sangat tinggi sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Jadi kita tidak perlu kuatir karena saat ini dunia membutuhkan biofuel untuk bahan bakar pengganti. Apalagi emisinya cukup rendah," terangnya. ***(H-we)
Biofeul dari Riau ternyata tidak lau di pasaran. Buktinya, tahun 2009 lalu, 8 ribu matrik ton biofuel dari Riau hingga kini tak kunjung terjual.
Riauterkini-PEKANBARU-Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Putra kepada Riauterkini mengatakan bahwa biofuel asal Riau tak laku di pasar. Bahkan biofuel yang diproduksi tahun 2009 lalu hingga kini masih belum kunjung terjual.
Katanya, biofuel sebanyak 8 ribu matrik ton yang belum terjual itu diproduksi oleh salah satunya pabrik pengolahan biofuel di Duri Bengkalis. Bahkan, karena biofuel-biofuel tersebut tak kunjung terjual, pabrik pengolahan biofuel tersebut harus berhenti berproduksi untuk mengurangi resiko kerugian.
Disinggung mengenai peran serta pemerintah dalam mencarikan solusi dari kendala tersebut, Ferry mengatakan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk memperkenalkan product biofuel asal Riau ke pasaran. Termasuk menjajal market luar negeri (mancanegara) dengan melakukan promo tour ke luar negeri.
"Sebenarnya potensi pasar biofuel sangat tinggi sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Jadi kita tidak perlu kuatir karena saat ini dunia membutuhkan biofuel untuk bahan bakar pengganti. Apalagi emisinya cukup rendah," terangnya. ***(H-we)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar