Senin, 28 Maret 2011 20:04
Hadiri RAT KUD Sawit Jaya,
Bupati Kampar Burhanuddin Husin menghadiri RAT KUD Sawit Jaya. Dalam kesempatan tersebut, bupati menegaskan dukungnya pada program peremajaan 8.000 hektar kebun sawit di Tapung.
Riauterkini-BANGKINANG- Bupati Kampar Burhanuddin Husin mendukung rencana pengurus KUD Sawit Jaya Kecamatan Tapung yang akan mengadakan replanting untuk kebun sawit seluas 8.000 hektar. Dukungan itu dinilai karena bagaimanapun sawit yang sudah tidak produktif lagi harus diremajakan.
’’ Saya mendukung replanting untuk kebun seluas 8.000 hektar namun replanting agar dikaji dengan konsep yang matang terutama mata pencarian petani selama replanting dilakukan,’’ demikian disampaikan Bupati Kampa Burhanuddin Husin MM, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Sawit Jaya untuk tahun buku 2010 di Desa Sukamulya Kecamatan Tapung, Senin (28/3/11).
Dikatakan Bupati bahwa PT Peputra Masterindo yang menjadi mitra KUD Sawit Jaya untuk dapat mengkaji konsep daerah lain yang mampu membuat pola penggabungan kebun sawit dengan ternak sapi. ’’ Konsep penggabungan itu jelas mampu memberikan manfaat ganda untuk petani terlebih lagi selama dilakukan peremajaan,’’ terangnya.
Menyinggung fungsi Koperasi Bupati menyatakan mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan seperti dalam hal swasembada pangan, pertumbuhan ekonomi melalui sektor perkebunan, peningkatan perekonomian pedesaan, memberantas kemiskinan serta berhasil menyediakan sarana dan prasarana ekonomi dan lainnya.
” Peran Koperasi jelas sangat penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Namun sampai saat ini belum mampu berkontribusi secara maksimal termasuk di Kabupaten Kampar. Hal ini lebih disebabkan oleh kepercayaan masyarakat yang masih kurang dan sepertinya enggan bergabung dengan koperasi yang kadangkala dinilai lambat oleh masyarakat jika dibandingkan dengan badan usaha lain. Padahal koperasi jika terus diberdayakan jelas mempunyai keuntungan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan usaha lain,”sebutnya.
Namun sejauh ini tak jarang kritikan datang menyinggung peranan koperasi yang dinilai masih lamban bila dibandingkan dengan badan-badan usaha lain seperti swasta. ’’ Hal ini tentunya menjadi pemikiran kita bersama bagaimana persoalan-persoalan koperasi khsususnya di Kabupaten Kampar dapat diselesaikan,’’ungkap Bupati
Ketua koperasi KUD Sawit Jaya H. Rakiman dalam sambutannya menyebutkan bahwa pada 2010 lalu perjalanan usaha KUD Sawit Jaya bersama Unit Usaha Otonom (UUO) mengalami peningkatan. Selain usaha perkebunan kelapa sawit program KKPA, mereka juga berhasil juga mengembangkan usaha lain seperti unit simpan pinjam (USP), transportasi dan unit Warung Serba Ada (Waserda) serta berbagai usaha lainnya.
” Hal ini kami lakukan sebagai bentuk memaksimalkan potensi yang kami miliki guna memberikan manfaat kepada anggota dan masyarakat bahwa koperasi mampu menjadi penopang perekonomian didesa dan wilayah kami,” sebutnya.
Tahun 2008 lalu unit USP Swamitra yang merupakan hasil kemitraan dengan Bank Bukopin Cabang Pekanbaru berhasil membukukan laba bersih untuk KUD Sawit Jaya sebesar Rp. 200 juta. Mengenai masalah Sisa Hasil Usaha (SHU) secara keseluruhan tahun 2010 KUD Sawit Jaya berhasil menangguk keuntungan sebesar RP. 402.400.295 Diakui oleh Rakiman terjadi penurunan yang cukup signifikan dimana pada 2009 lalu berhasil dikumpulkan SHU sebesar Rp. 904 juta lebih.
Terjadinya penurunan ini oleh Rakiman lebih disebabkan oleh beberapa pembiayaan yang diperuntukkan untuk pengurus UUO dan anggotanya seperti pemberian tunjangan hari raya, insentif pengurus, insentif produksi anggota, jasa simpanan anggota dan pemberian uang purna bhakti untuk pengurus yang berakhir masa jabatannya Koperasi yang berdiri sejak 1995 ini mempunyai 12 Unit Usaha Otonom dan 1 sub unit, 210 kelompok tani dan 7.101 anggota yang tersebar di 5 kecamatan dan 11 desa. Pada saat itu juga ditandatanmgani MoU antara KUD Sawit Jaya dengan Bank BPR Sarimadu Kabupaten Kampar.***(man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar